Minggu, 23 Agustus 2015

Sekilas Sejarah Kampung Pulo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permukiman di Kampung Pulo yang selama ini menjadi 'langganan' banjir kini telah digusur. Dalam beberapa tahun terakhir, kita kerap mendengar warga yang tinggal di sana adalah orang-orang yang menduduki tanah negara. Namun ternyata sejarah pemukiman disana sudah ada jauh sebelum Indonesa merdeka.

Sebelum Republik Indonesia ini berdiri, ribuan warga telah bermukim di Kampung Pulo. Penduduk di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, itu telah ada sebelum tahun 1930.

Mayoritas warga adalah suku Betawi, namun sejak tahun 1970-an banyak warga pendatang dari daerah 'Kulon', Bogor, dan sekitarnya. Selain itu, terdapat etnis Tionghoa, juga warga keturunan Arab, Padang, dan Batak.

Pada masa kolonial Belanda, kampung tersebut merupakan bagian dari kawasan Meester Cornelis. Kampung seluas 8.575 hektar tersebut memiliki akar dan nilai sejarah antopologi kultural yang kuat.

Selama empat abad, Meester Cornelis Jatinegara adalah salah satu pusat fungsional pertumbuhan Kota Jakarta. Fakta historis tersebut berhasil dihimpun Ivana Lee, pendamping warga dari LSM Ciliwung Merdeka yang pernah melakukan penelitian di wilayah tersebut.

"Lokasinya strategis, dekat dengan stasiun kereta api, dan pasar skala regional," kata Ivana, yang aktif bergelut di LSM yang melakukan pendampingan dan advokasi secara intensif terhadap komunitas warga Kampung Pulo sejak tahun 2014.

Keberadaan sejumlah situs budaya religi dan tipologi arsitektur bangunan tempo dulu juga menjadi kekhasan Kampung Pulo.

Sejumlah makam lawas yang terdata di antaranya adalah makam Kyai Lukman nul Hakim/Datuk (sebelum 1930), makam Habib Said (sebelum 1930) yang masih ada hubungan keluarga dengan makam di Luar Batang, serta makam Kyai Kashim (sejak 1953).

"Dahulu Kampung Pulo memegang erat tradisi memakamkan anggota keluarga di lokasi rumah sendiri, sehingga sering kali ditemukan makam di dalam rumah," tutur Ivana.

Secara geografis, kampung dengan 3.809 KK tersebut dikelilingi sungai Ciliwung sepanjang kurang lebih 1,9 km. Kali membatasi antara Kampung Pulo dan Bukit Duri Tanjakan.

Dari kampung tersebut, banyak guru agama yang mengajarkan ilmunya kepada masyarakat Jakarta. Bahkan, Nyai Salmah, ibu dari seorang ulama besar Betawi Al Habib Ali Al Habsyi Kwitang berasal dari sana.

Di kampung tersebut hidup pula keturunan Habaib dari kalangan Al Aidrus yang ditokohkan, salah satunya Al Imam Al Ariefbillah Al Habib Husein bin Muchsin Al Aidrus. Ia wafat dan dimakamkan di Kampung Pulo hingga kampung tersebut lebih dikenal dengan nama Kramat Kampung Pulo.

Banyak orang menziarahi makam tersebut, dan sejumlah keturunannya juga menjadi juru dakwah. Beberapa di antaranya adalah Al Habib Sholeh Al Aidrus, Al Habib Muhammad bin Husein Al Aidrus, Al Habib Ibrohim bin Hamid Al Aidid, Syarifah Maimunah Al Jufri, serta banyak anak cucu Habib Husein lainnya.

"Terdapat pula musholla tertua Kampung Pulo, yaitu Al-Awwabin yang didirikan tahun 1927 serta rumah berlanggam Betawi yang diyakini sudah berusia lebih dari 100 tahun," ungkapnya. (bersambung)



Rabu, 19 Agustus 2015

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 70

Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus ini merayakan ulang tahunnya yang ke 70, banyak doa yang dipanjatkan untuk negara ini baik dari dalam negeri maupun dari negara luar. Setiap tahunnya selalu ada pertanyaan, apakah negara ini sudah benar-benar merdeka. Banyak opini yang memperdebatkan tentang pertanyaan ini. Namun penulis tentunya berharap Negara ini yang sangat penulis cintai mampu berdiri diatas kakinya sendiri, Rakyatnya tambahnya sejahtera, dan yang jelas bebas-sebebasnya dari yang namanya KORUPSI. Dirgahayu Indonesiaku, Jayalah Selalu......
                                                                     

Selasa, 11 Agustus 2015

PERAYAAN KEMENANGAN BARCELONA





PIALA SUPER EROPA 2015 MILIK BARCELONA

BARCELONA kembali menunjukkan kemampuannya untuk mengangkat trofi bergengsi. Lewat perpanjangan waktu 2x15 menit ET, BARCELONA menghempaskan Sevilla dengan skor 4-5. Setelah lebih dulu tertinggal 1-0, barcelona melaju dengan skor 4-1 hingga menit ke 56 Babak kedua. Tetapi laga tidak berjalan mudah untuk BARCELONA. Sevilla memberi perlawanan sengit hingga mampu mengejar skor menjadi 4-4. Pertandingan harus dilanjutkan ke Babak Extra Time. Pada menit ke 115 Barcelona mampu kembali unggul lewat gol yang dilesakkan oleh Pemain pengganti Pedro Rodriguez, setelah mampu memanfaatkan bola rebound hasil sepakan Lionel Messi. Hingga waktu habis tidak ada lagi gol tercipta. Barcelona berpesta malam itu di Tbilisi. Selamat BARCELONA.....

                                                   "VISCA BARCA"


Dimana Hati Nuranimu?

Baru beberapa bulan lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan tewasnya seorang bocah 8 tahun di Denpasar oleh Ibu angkatnya sendiri. Angeline nama bocah tersebut. Anak yang sejak bayi sudah berpisah dengan orang tua kandungnya dan diasuh oleh orang tua angkatnya dikarenakan masalah ekonomi yang menghimpit orang tua kandungnya. Anak yang seharusnya disayang dan diasuh dengan baik malah tega dihabisi nyawanya hanya karena perkara uang. Belum selesai keterkejutan masyarakat dengan nasib yang menimpa Angeline, laman berita kembali menampilkan kasus pembunuhan terhadap mantan aspri Bos perusahaan telekomunikasi ternama di negeri ini Khairiantira tewas mengenaskan di kamar hotel di kawasan Garut Jawa Barat. konon korban dihabisi oleh teman prianya hanya karena masalah sepele. Sang teman pria tidak terima dikatan mempunyai kelainan seksual oleh Rian, nama sapaan korban. Yang jadi pertanyaan penulis, apakah nyawa manusia sudah tidak begitu berharganya lagi di negeri ini.? Berita pembunuhan yang mungkin kurang terekspos media sperti kasus Angeline dan Rian muncul di berbagai media cetak maupun elektronik hampir setiap hari. Keramah tamahan masyarakat Indonesia seakan tidak membekas lagi dengan maraknya kasus pembunuhan yang terjadi. Memang benar mungkin yang ditakutkan Malaikat ketika Allah SWT akan menciptakan Manusia, ketakutan malaikat akan terjadinya pertumpahan darah benar-benar nyata dalam kehidupan kita. tetapi Allah SWT mempunyai rahasia tersendiri untuk menciptakan manusia. Penulis hanya berdoa semoga kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. Amin...

                            "Sayangilah Nyawa saudaramu seperti kau menyangi Nyawamu sendiri"